Ketika membina hubungan pernikahan, pastinya ada harapan akan memiliki keluarga yang bahagia nantinya. Terlepas dari konflik yang akan muncul di kemudian hari, tapi pasangan suami istri tentunya berharap agar rumah tangga yang dibina akan mencapai satu tujuan, yaitu kebahagiaan.
Namun, kadang kala kebahagiaan itu terhambat karena suami dianggap enggan untuk melakukan pekerjaan rumah bersama dengan istrinya dan dianggap sibuk sendiri dengan kerjaan kantor atau hobinya. Bisa juga, para suami dianggap tidak mau mendengarkan pendapat istri dan terlalu otoriter dalam mempimpin keluarga. Padahal, tentunya para suami tidak bermaksud demikian, bukan?
Nah, berikut adalah tips buat para suami agar semakin disayang istri dan anak agar tujuan pernikahan yang diidamkan dapat tercapai :
Komunikasi Positif
Hal sederhana yang sering kali kita lupakan adalah melakukan komunikasi positif secara dua arah dengan pasangan ataupun anak kita sendiri. Komunikasi positif adalah kunci utama dalam sebuah hubungan, terutama hubungan pernikahan (Robinson, 2012). Perhatikan dan pelajarilah gaya komunikasi Anda dan pasangan untuk meminimalisir terjadinya konflik.
Komunikasi positif juga memiliki arti untuk bersedia mendengarkan dengan seksama, memberikan umpan balik yang tidak menyerang, dan mengungkapkan perasaan yang didasari pada fakta (Kusi, 2017). Ingatlah bahwa dalam berkomunikasi bukan hanya kita yang menjadi pembicara dan menyampaikan pendapat, tetapi ada pihak lain yang memiliki hak untuk bersuara.
Jangan lupa sertakan 3 kata kunci komunikasi positif ketika berbicara dengan pasangan: Maaf, tolong, dan terima kasih.